Jumat, 01 Mei 2015

NAMA,HISTORY DAN DOKUMENTASI SHELTER JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI JALUR PALUTUNGAN

1. POS INDUK PALUTUNGAN
Pos Induk Palutungan terletak di Dusun Palutungan RT 03 RW 10 Desa Cisantana Kec. Cigugur Kab Kuningan Jawa-Barat di ketinggian 1100Mdpl merupakan pusat informasi  Gunung Ciremai Jalur Palutungan serta di jadikan posko induk Perijinan,Tiketing,Pos SAR.
Jarak dari Pos Induk Palutungan ke Puncak Ciremai 9,8 Km atau 8/9 Jam perjalan dengan melewati 9 Shelter.
Akses menuju Pos Induk Palutungan
-  Jalur Utara (Cirebon )
Bagi Para pendaki dapat menggunakan angkutan umum  Bus Turun di terminal Harjamukti Cirebon atau Pendaki mengunakan Jasa Kereta Api Turun di stasiun Cirebon ( Kanggraksan & Parujakan) Kemudaian Naik angkitan kota jurusan Terminal Harjamukti Cirebon di   di lanjutkan naik Bus  atau Elf jurusan Cikijing Tasik dan turun di pertigaan Cigugur. Dari pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Palutungan melalui jalanan yang menanjak ditempuh sekitar 30 Menit  dengan melewati perkebunan dengan di suguhkan Panorama Kota cirebon dan Kab Kuningan di atas ketingian  dengan pilihan angkutan Angkot 016 dengan harga Rp.5000 perorang atau mengunakan jasa ojek dengan harga Rp 10.000 perorang

  


- Jalur Selatan ( Ciamis / Tasikmalaya )
Bagin pra pendaki yang mengunakan atau berasal dari wilayah selatan  dapat menggunakan angkutan umum Bus atau Elf jurusan Cirebon dan turun di pertigaan Cigugur. Dari pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Palutungan melalui jalanan yang menanjak ditempuh sekitar 30 Menit  dengan melewati perkebunan denga di suguhkan Panorama Kota cirebon dan Kab Kuningan di atas ketingian  dengan pilihan angkutan Angkot 016 dengan harga Rp.5000 perorang atau mengunakan jasa ojek dengan harga Rp 10.000 perorang

2.CIGOWONG


Pos Cigowong Merupakan Shelter Pertama   dan juga merupakan Shelter Favorit para pendaki untuk menginap di karenakan Sheter ini terdapat mata air  dan juga shelter yang  bisa menampung banyak pendaki.
Shelter Cigowong berada di ketinggian 1450 Mdpl berjarak 4,2  sekitar 2 jam perjalan dari Pos Induk Palutungan atau 5,6 Km dari Puncak dengan Waktu tempuk ke puncak Ciremai  sekitar 7 Jam perjalanan.

3. KUTA






Shelter Kuta  merupakan Shelter ke 3 dari rangkain shelter Jlaur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 1575 Mdpl  berjarak 2,5 jam dari Pos Induk Palutungan atau setengah jam dari shelter Cigowong  tepatanya 5,1 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 6,5 Jam menuju Puncak Ciremai

4. PANGGUYANGAN BADAK


Pangguyangan Badak : Pangguyangan berasal dari kata guyang ( Bahasa Sunda ) yang berarti Mandi, Badak adalah salah satu satwa yang konon berada di kawasan Ciremai. Daerah tempat Guyang ( Mandi ) Badak Sendiri  berada di situ Cilenca yang berjarak tempuh sekitar 2 Jaman dari Shelter Pangguyangan Badak.
Tidak jauh Dari Shelter Pangguyangan Badak terdapat Situs Peninggalan dari masyarakat Asli Ciremai yaitu di kawasan Gunung Pucuk sekitar 1 Jam dari Shelter Pangguyangan Badak ke sebelah kiri. Konon masyarakat yang menghuni daerah ini adalah nenek moyang dari penduduk Palutungan dan Desa Ciinjuk Kabupaten Majalengka. 
Shelter Pangguyangan Badak adalah  Shelter ke 4 dari rangkain shelter Jlaur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 1800 Mdpl  berjarak 3 jam dari Pos Induk Palutungan  tepatanya 4,5 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 6 Jam menuju Puncak Ciremai

5. ARBAN





Shelter Arban merupakan Shelter yang di anggap beberapa pendaki paling kental dengan Nuasa Mistis di bandingkan dengan shelter shelter lain yang berada di jalur Pendakian palutungan. di shelter ini  sering terdengar suara suara aneh mirip suara orang berperang konon daerah Arban adalah tempat pertempuran antara Pasukan rakyat dan TNI dengan Gerombolan DI_TII sehingga di Sheter ini pun terdapat rambu larangan bebicara sembarangan
Shelter Arban  merupakan Shelter ke 5 dari rangkain shelter Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian  2050Mdpl  berjarak 4 jam dari Pos Induk Palutungan atau 2 jam dari shelter Cigowong  tepatanya 3,6 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 5 Jam menuju Puncak Ciremai

6. TANJAKAN ASOY
Apabila di gunung Semeru kita akan melewati jalur yang bernama Tanjakan Cinta, di Gunung Ciremai kita akan melewati jalur atau pos yang bernama Tanjakan Asoy. Jalur tersebut terdapat setelah kita melewati pos 4 Arban. Pos 5 Tanjakan Asoy adalah jalan menanjak luar biasa yang kita harus juga menggunakan tangan dan jari - jari untuk menguatkan langkah.
Sebaiknya sebelum memasuki jalur Tanjakan Asoy, perbaiki dahulu letak tas carrier Anda pada posisi yang tepat di punggung. Tata letak barang juga kita atur dahulu agar tidak menambah beban perjalanan yang menanjak. Berhati – hatilah karena bebatuan di jalanan ini sudah lapuk, banyak pohon tumbang, memaksa kita merangkak dan menggapainya dengan sekuat tenaga serta membutuhkan langkah tinggi, setinggi lutut orang dewasa.
Tetapi jangan merasa lelah sebelum melakukan perjalanan di Tanjakan Asoy, karena sepanjang jalur kita bisa menikmati hutan heterogen yang rimbun, ciri khas hutan Indonesia. Setelah terlalui, kita akan menuju ke Pos Pesanggrahan atau Pos 6 yang lumayan landai.
Daerah ini sangat nyaman dan mengenakkan sekali, sangat sunyi, seakan – akan kita hidup sendiri di dunia ini. Kicauan burung, rimbunnya pepohonan, dan semilirnya angin, membuat hati terasa lega. Dan apabila di rumah, kita di beratkan dengan beban hutang segede gaban, pasti akan sedikit terlupakan karena suguhan alam.

Shelter Tanjakan Asoy  merupakan Shelter ke 6 dari Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2200 Mdpl  berjarak 4,5 jam dari Pos Induk Palutungan  tepatanya 2,9 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 4,5 Jam menuju Puncak Ciremai


7. PASANGGRAHAN

Nama Pasangrahan berasal dari bahasa sunda yang artinya Tempat Kemah, konon di tempat inilah masayarakat dan TNI menjadikan tempat kemah untuk melakukan persipan pertempuran dengan gerobolan DI-TII
Shelter Pasanggrahan biasa di jadikan tempat penyimpanan  perbekalan guna memperingan perjalan menuju puncak apalgi para pendaki yang hendak melihat Sunrise Gunung Ciremai.
Shelter Pasangrahan  merupakan Shelter ke 7 Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2450 Mdpl  berjarak 6 jam dari Pos Induk Palutungan  tepatanya 1,6 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 3 Jam menuju Puncak Ciremai

8. SANGHIYANG ROPOH



Shelter ini merupakan gerbang menuju Puncak Ciremai kerena daerah ini para pendaki  mulai bisa menemukan Bunga Edelwise dan jalur Sanghiyang Ropoh merupakan Star dari Pendakian terberat dimana Oksigen Mulai berkurang di kernakan Pepohonan besar mulai digantikan dengan pepohonan dengan vegetasi Khas Puncak Gunung yaitu, Edelwise, Cantigi, Pelending. daerah ini pula pendaki mulai menginjkan kaki di atas sisa-sisa letusan Gunung yaitu batuan dan pasir yang rentan terlepas..
Setengah jam dari shelter Sanghiyang Ropoh  terdapat Simpang Apuy yang merupakan titik pertemuan antara jalut Palutungan Kuninagan dan Jalur Apuy Majalengaka.
Shelter Sanghiyang Ropoh  merupakan Shelter ke 8 dari  shelter Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2650 Mdpl  berjarak 7 jam dari Pos Induk Palutungan   tepatanya 1,1 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 2 Jam menuju Puncak Ciremai

9. GOA WALET
 
Goa Walet berada di tepi jalur pendakian berjarak sekitar 200 meter ke bagian atas dari titik pertemuan antara jalur pendakian dari Apuy, Kabupaten Majalengka dengan jalur pendakian dari Palutungan, Kabupaten Kuningan.
Shelter Goa Walet  merupakan Shelter ke 9 dari Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2950 Mdpl  berjarak 8 jam dari Pos Induk Palutungan tepatanya 0,3 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau setengah Jam menuju Puncak Ciremai



 10. PUNCAK CIREMAI 3078 Mdpl




Di puncak Ciremai kita bisa menyaksikan indahnya daerah Majalengka, Cirebon, Laut Jawa, Gunung Sindorodan Sumbing serta  Gunung Slamet yang menjulang gagah di sisi timur. Puncak Gunung Ceremai memiliki kawah atau kaldera yang cukup besar. Puncak Gunung Ciremai memiliki ketinggian 3078 mdpl dan terdapat batu triangulasi.
Puncak Gunung Ceremai ada dua yakni Puncak Sunan Mataram/Sunan Talaga (3.058 mdpl) dan Puncak Sunan Cirebon (3.078 mdpl). Puncak Sunan Mataram ditandai dengan batu triangulasi dan puncak Sunan Cirebon adalah puncak tertinggi Ceremai yang juga ditandai dengan batu triangulasi. Untuk mencapai puncak Sunan Cirebon ini pendaki harus memutari kawah terlebih dahulu.Kawah gunung Ceremai membentuk dua bagian yakni bagian barat dan bagian timur. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m