Jumat, 01 Mei 2015

NAMA,HISTORY DAN DOKUMENTASI SHELTER JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI JALUR PALUTUNGAN

1. POS INDUK PALUTUNGAN
Pos Induk Palutungan terletak di Dusun Palutungan RT 03 RW 10 Desa Cisantana Kec. Cigugur Kab Kuningan Jawa-Barat di ketinggian 1100Mdpl merupakan pusat informasi  Gunung Ciremai Jalur Palutungan serta di jadikan posko induk Perijinan,Tiketing,Pos SAR.
Jarak dari Pos Induk Palutungan ke Puncak Ciremai 9,8 Km atau 8/9 Jam perjalan dengan melewati 9 Shelter.
Akses menuju Pos Induk Palutungan
-  Jalur Utara (Cirebon )
Bagi Para pendaki dapat menggunakan angkutan umum  Bus Turun di terminal Harjamukti Cirebon atau Pendaki mengunakan Jasa Kereta Api Turun di stasiun Cirebon ( Kanggraksan & Parujakan) Kemudaian Naik angkitan kota jurusan Terminal Harjamukti Cirebon di   di lanjutkan naik Bus  atau Elf jurusan Cikijing Tasik dan turun di pertigaan Cigugur. Dari pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Palutungan melalui jalanan yang menanjak ditempuh sekitar 30 Menit  dengan melewati perkebunan dengan di suguhkan Panorama Kota cirebon dan Kab Kuningan di atas ketingian  dengan pilihan angkutan Angkot 016 dengan harga Rp.5000 perorang atau mengunakan jasa ojek dengan harga Rp 10.000 perorang

  


- Jalur Selatan ( Ciamis / Tasikmalaya )
Bagin pra pendaki yang mengunakan atau berasal dari wilayah selatan  dapat menggunakan angkutan umum Bus atau Elf jurusan Cirebon dan turun di pertigaan Cigugur. Dari pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Palutungan melalui jalanan yang menanjak ditempuh sekitar 30 Menit  dengan melewati perkebunan denga di suguhkan Panorama Kota cirebon dan Kab Kuningan di atas ketingian  dengan pilihan angkutan Angkot 016 dengan harga Rp.5000 perorang atau mengunakan jasa ojek dengan harga Rp 10.000 perorang

2.CIGOWONG


Pos Cigowong Merupakan Shelter Pertama   dan juga merupakan Shelter Favorit para pendaki untuk menginap di karenakan Sheter ini terdapat mata air  dan juga shelter yang  bisa menampung banyak pendaki.
Shelter Cigowong berada di ketinggian 1450 Mdpl berjarak 4,2  sekitar 2 jam perjalan dari Pos Induk Palutungan atau 5,6 Km dari Puncak dengan Waktu tempuk ke puncak Ciremai  sekitar 7 Jam perjalanan.

3. KUTA






Shelter Kuta  merupakan Shelter ke 3 dari rangkain shelter Jlaur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 1575 Mdpl  berjarak 2,5 jam dari Pos Induk Palutungan atau setengah jam dari shelter Cigowong  tepatanya 5,1 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 6,5 Jam menuju Puncak Ciremai

4. PANGGUYANGAN BADAK


Pangguyangan Badak : Pangguyangan berasal dari kata guyang ( Bahasa Sunda ) yang berarti Mandi, Badak adalah salah satu satwa yang konon berada di kawasan Ciremai. Daerah tempat Guyang ( Mandi ) Badak Sendiri  berada di situ Cilenca yang berjarak tempuh sekitar 2 Jaman dari Shelter Pangguyangan Badak.
Tidak jauh Dari Shelter Pangguyangan Badak terdapat Situs Peninggalan dari masyarakat Asli Ciremai yaitu di kawasan Gunung Pucuk sekitar 1 Jam dari Shelter Pangguyangan Badak ke sebelah kiri. Konon masyarakat yang menghuni daerah ini adalah nenek moyang dari penduduk Palutungan dan Desa Ciinjuk Kabupaten Majalengka. 
Shelter Pangguyangan Badak adalah  Shelter ke 4 dari rangkain shelter Jlaur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 1800 Mdpl  berjarak 3 jam dari Pos Induk Palutungan  tepatanya 4,5 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 6 Jam menuju Puncak Ciremai

5. ARBAN





Shelter Arban merupakan Shelter yang di anggap beberapa pendaki paling kental dengan Nuasa Mistis di bandingkan dengan shelter shelter lain yang berada di jalur Pendakian palutungan. di shelter ini  sering terdengar suara suara aneh mirip suara orang berperang konon daerah Arban adalah tempat pertempuran antara Pasukan rakyat dan TNI dengan Gerombolan DI_TII sehingga di Sheter ini pun terdapat rambu larangan bebicara sembarangan
Shelter Arban  merupakan Shelter ke 5 dari rangkain shelter Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian  2050Mdpl  berjarak 4 jam dari Pos Induk Palutungan atau 2 jam dari shelter Cigowong  tepatanya 3,6 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 5 Jam menuju Puncak Ciremai

6. TANJAKAN ASOY
Apabila di gunung Semeru kita akan melewati jalur yang bernama Tanjakan Cinta, di Gunung Ciremai kita akan melewati jalur atau pos yang bernama Tanjakan Asoy. Jalur tersebut terdapat setelah kita melewati pos 4 Arban. Pos 5 Tanjakan Asoy adalah jalan menanjak luar biasa yang kita harus juga menggunakan tangan dan jari - jari untuk menguatkan langkah.
Sebaiknya sebelum memasuki jalur Tanjakan Asoy, perbaiki dahulu letak tas carrier Anda pada posisi yang tepat di punggung. Tata letak barang juga kita atur dahulu agar tidak menambah beban perjalanan yang menanjak. Berhati – hatilah karena bebatuan di jalanan ini sudah lapuk, banyak pohon tumbang, memaksa kita merangkak dan menggapainya dengan sekuat tenaga serta membutuhkan langkah tinggi, setinggi lutut orang dewasa.
Tetapi jangan merasa lelah sebelum melakukan perjalanan di Tanjakan Asoy, karena sepanjang jalur kita bisa menikmati hutan heterogen yang rimbun, ciri khas hutan Indonesia. Setelah terlalui, kita akan menuju ke Pos Pesanggrahan atau Pos 6 yang lumayan landai.
Daerah ini sangat nyaman dan mengenakkan sekali, sangat sunyi, seakan – akan kita hidup sendiri di dunia ini. Kicauan burung, rimbunnya pepohonan, dan semilirnya angin, membuat hati terasa lega. Dan apabila di rumah, kita di beratkan dengan beban hutang segede gaban, pasti akan sedikit terlupakan karena suguhan alam.

Shelter Tanjakan Asoy  merupakan Shelter ke 6 dari Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2200 Mdpl  berjarak 4,5 jam dari Pos Induk Palutungan  tepatanya 2,9 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 4,5 Jam menuju Puncak Ciremai


7. PASANGGRAHAN

Nama Pasangrahan berasal dari bahasa sunda yang artinya Tempat Kemah, konon di tempat inilah masayarakat dan TNI menjadikan tempat kemah untuk melakukan persipan pertempuran dengan gerobolan DI-TII
Shelter Pasanggrahan biasa di jadikan tempat penyimpanan  perbekalan guna memperingan perjalan menuju puncak apalgi para pendaki yang hendak melihat Sunrise Gunung Ciremai.
Shelter Pasangrahan  merupakan Shelter ke 7 Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2450 Mdpl  berjarak 6 jam dari Pos Induk Palutungan  tepatanya 1,6 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 3 Jam menuju Puncak Ciremai

8. SANGHIYANG ROPOH



Shelter ini merupakan gerbang menuju Puncak Ciremai kerena daerah ini para pendaki  mulai bisa menemukan Bunga Edelwise dan jalur Sanghiyang Ropoh merupakan Star dari Pendakian terberat dimana Oksigen Mulai berkurang di kernakan Pepohonan besar mulai digantikan dengan pepohonan dengan vegetasi Khas Puncak Gunung yaitu, Edelwise, Cantigi, Pelending. daerah ini pula pendaki mulai menginjkan kaki di atas sisa-sisa letusan Gunung yaitu batuan dan pasir yang rentan terlepas..
Setengah jam dari shelter Sanghiyang Ropoh  terdapat Simpang Apuy yang merupakan titik pertemuan antara jalut Palutungan Kuninagan dan Jalur Apuy Majalengaka.
Shelter Sanghiyang Ropoh  merupakan Shelter ke 8 dari  shelter Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2650 Mdpl  berjarak 7 jam dari Pos Induk Palutungan   tepatanya 1,1 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau 2 Jam menuju Puncak Ciremai

9. GOA WALET
 
Goa Walet berada di tepi jalur pendakian berjarak sekitar 200 meter ke bagian atas dari titik pertemuan antara jalur pendakian dari Apuy, Kabupaten Majalengka dengan jalur pendakian dari Palutungan, Kabupaten Kuningan.
Shelter Goa Walet  merupakan Shelter ke 9 dari Jalur Pendakian Palutungan berada di ketinggian 2950 Mdpl  berjarak 8 jam dari Pos Induk Palutungan tepatanya 0,3 Km dari Puncak Gunung Ciremai atau setengah Jam menuju Puncak Ciremai



 10. PUNCAK CIREMAI 3078 Mdpl




Di puncak Ciremai kita bisa menyaksikan indahnya daerah Majalengka, Cirebon, Laut Jawa, Gunung Sindorodan Sumbing serta  Gunung Slamet yang menjulang gagah di sisi timur. Puncak Gunung Ceremai memiliki kawah atau kaldera yang cukup besar. Puncak Gunung Ciremai memiliki ketinggian 3078 mdpl dan terdapat batu triangulasi.
Puncak Gunung Ceremai ada dua yakni Puncak Sunan Mataram/Sunan Talaga (3.058 mdpl) dan Puncak Sunan Cirebon (3.078 mdpl). Puncak Sunan Mataram ditandai dengan batu triangulasi dan puncak Sunan Cirebon adalah puncak tertinggi Ceremai yang juga ditandai dengan batu triangulasi. Untuk mencapai puncak Sunan Cirebon ini pendaki harus memutari kawah terlebih dahulu.Kawah gunung Ceremai membentuk dua bagian yakni bagian barat dan bagian timur. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m

Selasa, 28 April 2015

SPECIES BURUNG DAN ANGGREK GUNUNG CIREMAI

 BURUNG
 

Gunung Ceremai merupakan daerah penting bagi burung (IBA, Important Bird Areas JID 24), sekaligus daerah burung endemik (EBA, Endemic Bird Areas DBE 160)[7]. Beberapa jenisnya berstatus rentan (IUCN:VU, vulnerable), misalnya celepuk jawa (Otus angelinae) dan ciung-mungkal jawa (Cochoa azurea). Tercatat pula sekurangnya 18 spesies yang lain yang berstatus burung sebaran terbatas (restricted area bird) seperti halnya puyuh-gonggong jawa (Arborophila javanica), walik kepala-ungu (Ptilinopus porphyreus), takur bututut (Megalaima corvina), berkecet biru-tua (Cinclidium diana), poksai kuda (Garrulax rufifrons), cica matahari (Crocias albonotatus), opior jawa (Lophozosterops javanicus), kenari melayu (Serinus estherae), dan lain-lain.


ANGGREK 



Hutan Gunung Ciremai memiliki + 119 koleksi tumbuhan terdiri dari 40 koleksi anggrek dan 79 koleksi non-anggrek termasuk koleksi tanaman hias yang menarik seperti Kantong semar (Nepenthaceae) dan Dadap Jingga (Erythrina sp). Jenis-jenis anggrek yang mendominasi adalah jenis anggrek Vanda tricolor dan Eria sp, sedangkan jenis anggrek terestial yang mendominasi adalah Calenthe triplicata, Macodes sp, Cymbidium sp dan Malaxis iridifolia.

Senin, 27 April 2015

PAKET PILIHAN OBJEK DAYA TARIK WISATA ALAM GUNUNG CIREMAI

COMING SOON
  • Curug ( Air Terjun ) Kimaung & Buper Kaliandra
  • Berpijak di Benteng Ciremai dan Kampung Ciremai Tempo Doeloe
  • Kampung Burung & Kampung Anggrek  Ciremai
  • Menengok Kampung Darul Islam -Tentara Islam Indonesia ( DI-TII ) Ciremai
  • Green and Heat Mount Ciremai
  • Sekolah Alam Ciremai

TIPS PACKING


MANAGEMENT PENDAKIAN

Mendaki Gunung sekarang adalah salah satu hobi unik yang banyak digemari banyak kalangan. Kegiatan mendaki gunung merupakan petualangan yang menantang, kadang pula merupakan kegiatan yang sangat ekstrim bagi sebagian kalangan. Orang akan mempunyai perasaan puas tersendiri bila sampai di puncak gunung dan melihat keindahan kawah gunung dari jarak dekat. Tetapi semua itu tidak akan mudah didapatkan tanpa persiapan dan perhitungan yang matang.
Sebelum Anda memulai sebuah pendakian ke sebuah gunung, ada baiknya Anda mengerti bagaimana mempersiapkan segalanya dalam sebuah manajemen pendakian. Manajemen pendakian ini adalah sebuah ilmu yang biasanya wajib dikuasai oleh orang-orang yang menyebut dirinya pendaki gunung. Sekilas terlihat sepele, akan tetapi jika diabaikan akan berakibat kacaunya sebuah pendakian. Manajemen pendakian mudah sekali dipelajari dan diaplikasikan sebelum mendaki.
Hal-hal yang biasanya harus diperhatikan antara lain:
  • Perlengkapan yang harus dibawa
  • Jumlah personel yang ada dalam sebuah team
  • Berapa lama waktu yang diperlukan dalam ekspedisi itu.
  • Bagaimana kondisi alam yang hendak dijelajahi.
  • Persiapan jika terjadi kondisi yang tidak terprediksi (diluar kondisi normal)


Tips manajemen pendakian

Pilih Barang yang Dapat Berfungsi Ganda

Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki gunung selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa. Contoh : Nesting (tempat memasak untuk tentara), bisa digunakan untuk memasak juga untuk tempat makan maupun menyimpan alat-alat mendaki. Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di ransel.

Matras

Sebisa mungkin matras disimpan di dalam ransel jika akan pergi ke lokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak pendaki gunung yang lebih senang mengikatkan matras di luar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

Kantung Plastik

Selalu siapkan kantung plastik/ trash bag di dalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun gunung, baju basah dan lain sebagainya. Dapat juga berfungsi untuk lapisan anti air bagi ransel. Atau dapat juga dimanfaatkan sebagai jas hujan saat darurat.
Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang-barang di dalam ransel anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.

Menyimpan Pakaian

Jika anda meragukan ransel yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda di dalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih

Menyimpan Makanan

Sebaiknya makanan dikelompokkan sesuai ketahanan/ awetnya makanan disimpan. Untuk makanan yang tidak terlalu tahan lama, sebaiknya dibungkus dengan rapat atau di tempatkan memakai perlakuan khusus. Pilihlah makanan yang bervariasi tetapi mudah dan cepat dalam penyajian. Untuk makanan kaleng ada baiknya tidak terlalu banyak, karena selain berat kita juga harus membawa turun lagi kalengnya setelah dikonsumsi, karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika dibuang sembarangan.

Menyimpan Korek Api Batangan

Simpan korek api batangan anda di dalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

Packing Barang / Menyusun Barang Di Ransel

Selalu simpan barang yang paling berat di posisi atas, gunanya agar pada saat ransel digunakan, beban terberat berada di pundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah saat pendakian gunung ataupun saat turun nantinya. Usahakan untuk selalu mengingat-ingat dimana barang bawaan anda di tempatkan di dalam ransel, karena ada kalanya kita akan mencari barang tersebut dengan penerangan yang tidak memadai, jadi akan lebih cepat jika anda mengetahui dengan pasti dimana letak barang yang anda cari tanpa melihatnya sekalipun. Akan lebih baik anda membawa hal-hal yang menunjang selama perjalanan dan jangan membawa barang yang tidak dibutuhkan selama anda mendaki, karena selain tidak akan berguna juga memberatkan bekal bawaan di perjalanan.

Obat- obatan

Ada kalanya penting juga untuk membawa obat-obatan P3K, atau obat-obat pribadi dalam kantung atau tempat yang mudah terjangkau, karena jika kita mengalami keadaan yang darurat obat itu mudah untuk ditemukan semua orang.

Minuman beralkohol

Sebaiknya tidak dibawa. Sering kali orang ditempat dingin membutuhkan minuman yang hangat, akan tetapi minuman beralkohol bukan pilihan yang tepat disana. Oleh karena minuman tersebut dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.

Manajemen Pendakian

Ada baiknya sebelum memulai pendakian, Anda mencari informasi jalur dan angkutan serta info-info penting lainnya pada para pendaki yang pernah berkunjung kesana, karena hal itu akan sangat berguna untuk persiapan pendakian berkaitan dengan bujet (dana), alat dan perlengkapan yang akan dibawa, transportasi apa yang memungkinkan dan paling cepat, berapa lama anda akan menginap, serta makanan apa saja yang akan anda siapkan, berapa banyak air yang harus dibawa, dll. Hal itu sangat penting mengingat kita akan jauh dari fasilitas yang bisa kita dapatkan di perkotaan, sehingga jika terjadi hal-hal yang di luar kendali kita, paling tidak kita ada persiapan sebelumnya.

Cahaya / Lampu

Benda ini sifatnya sangat vital, tetapi kadang kurang diperhatikan. Ada baiknya kita membawa cadangan sumber cahaya di gunung. Bisa memakai senter ataupun penerangan konvensional semacam lilin ataupun lampu minyak. Hal ini dapat dipilih berdasarkan murah dan gampangnya bahan bakarnya didapatkan. Hal lain yang musti menjadi perhatian adalah, jika mengunakan penerangan berupa api harus mewaspadai keamanan dan tempatnya karena akan jadi mimpi buruk jika kita tidak berhati-hati dalam menjaganya. Sediakan pula dop dan baterai cadangan dan simpan di tempat yang mudah dijangkau, sehingga jika dibutuhkan sewaktu-waktu dapat segera ditemukan. Ada baiknya baterai bekas di bawa turun lagi, agar tidak menyebabkan polusi.

Jas Hujan

Perlengkapan satu ini mutlak dibawa walaupun tidak musim hujan, karena perlengkapan ini mempunyai banyak fungsi di gunung. Selain dipakai saat hujan tiba, jas hujan dapat juga digunakan sebagai tenda darurat (bivoak), alas tidur darurat, atap darurat, selimut darurat, juga bisa dipakai sebagai unsur penting tandu darurat. Jadi jangan sepelekan perlengkapan yang satu ini.
Selamat Mendaki……
Sayangilah Hutan Kita……

8 TIPS PENDAKI PEMULA

8 Tips Pendaki Pemula

Tips pendaki pemula sangat layak untuk disimak jika anda merencanakan untuk mendaki atau berpetualang dalam waktu dekat.
Bersyukurlah, Indonesia memiliki banyak gunung-gunung yang kecantikannya sudah tersohor. Selain memacu adrenalin, keindahan di puncak gunung dan bentangan panorama di sekitarnya jadi daya tarik tiada dua. Oleh sebab itu, tak sedikit penikmat alam yang menghabiskan waktu liburan untuk naik gunung. 


tips untuk pendaki pemula
Bagi Anda yang akan memulai petualangan mendaki gunung, baca dulu tips pendaki pemula :

1. Pelajari lokasi gunung yang akan didaki

Satu persiapan penting sebelum mendaki gunung adalah mempelajari medan dan lokasi gunung tujuan Anda. Sebab, tiap-tiap gunung punya jalur pendakian yang berbeda-beda.
Di Gunung Kerinci misalnya, mayoritas medan pendakian di sana adalah pasir dan lumpur. Di Gunung Rinjani, Anda harus jalan menanjak dengan medan perjalanan yang hampir 45 derajat.
Anda bisa mempelajari lokasi pendakian dari berbagai sumber di internet, situs seperti detikTravel atau bertanya dengan pendaki yang sudah mencobanya. Dengan mengetahui medan perjalanan, Anda dapat mempersiapkan logistik dan stamina dengan tepat.

2. Berolahraga sebelum naik gunung

Jangan anggap enteng perjalanan mendaki gunung. Dibutuhkan stamina yang fit dan kondisi badan yang baik bagi traveler untuk bisa mencapai puncaknya.
Ada baiknya Anda berolahraga beberapa minggu sebelum hari pendakian, seperti jogging. Jalur pendakian yang menanjak, udara yang dingin, dan oksigen yang menipis akan jadi halangan terberat. Lakukanlah olahraga dengan rutin dan teratur, jangan lupa juga untuk menyeimbangkan waktu istirahat Anda.

3. Sediakan peralatan dengan cermat dan tepat

Peralatan yang umum dibawa para pendaki adalah tas carrier, sepatu hiking, jaket, pisau lipat, jas hujan, alat masak portabel, senter, peluit, kompas, dan perlengkapan obat P3K. Kalau Anda berkemping di gunung, jangan lupa untuk membawa matras, tenda, dan sleeping bag.
Tas carrier harus disesuaikan dengan durasi perjalanan. Jika perjalanan panjang, Anda bisa membawa tas carrier dengan ukuran 80 liter. Pilih alat masak portabel agar ringan dan mudah pengoperasiannya.
Soal sleeping bag, ada bermacam-macam jenis, sesuaikan dengan temperatur gunung atau lokasi yang akan dijelajahi. Hal ini membuat Anda lebih hangat saat kemping di gunung.

4. Ketahui perbekalan dan logistik

Perbekalan makanan memegang peran penting dalam pendakian gunung. Siapkan perbekalan makanan secukupnya, sehingga Anda tidak akan kekurangan makanan atau sia-sia membuang makanan yang tidak termakan.
Bawalah makanan seperti beras, mie instan, atau kornet yang bisa menjadi menu makan Anda. Selain itu, siapkan juga biskuit, cokelat dan roti yang bakal mengisi tenaga sembari Anda berjalan mendaki. Dan tidak ketinggalan cadangan air, jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat.

5. Mendaftar di pos perijinan terlebih dulu

Biasanya, beberapa gunung memiliki tempat perizinan yang mengharuskan para pendaki mengisi data diri dan lama perjanan. Jangan acuhkan tempat tersebut, karena para petugas di sanalah yang nantinya akan membantu Anda.
Beberapa gunung yang populer dan mengharuskan pendakinya untuk membuat izin mendaki adalah, Gunung Kerinci, Gunung Gede-Pangrango, Gunung Argopuro, dan Gunung Semeru. Dengan mendaftarkan diri di pos, maka anda sudah memiliki itikad yang baik dalam menjalankan penjelajahan anda.

6. Jaga handphone dan kamera dengan baik

Sebelum naik gunung, ada baiknya Anda mematikan handphone serta kamera dan menaruhnya di dalam plastik untuk melindungi dari rembesan air. Selain itu, masukanlah handphone Anda ke dalam syal yang digulung atau ke dalam jaket yang tebal. Hal tersebut berfungsi untuk menjaga handphone tetap hangat dan tidak boros baterai. Ya, udara dingin di gunung dapat membuat baterai handphone cepat terkuras.
Sebelum naik gunung, kabari orang tua atau kerabat terdekat. Ini bertujuan agar mereka dapat membantu tim SAR atau pihak keamanan setempat, jika Anda hilang atau tersesat dalam pendakian.

7. Berdoa dan bertindaklah dengan sopan

Biasakan, untuk berdoa terlebih dulu sebelum memulai pendakian gunung. Mintalah bantuan dan pertolongan kepada Tuhan agar menjaga Anda selama perjalanan.
Saat mendaki, ingatkan diri sendiri dan sesama teman untuk tetap bertindak sopan. Usahakanlah satu tim Anda untuk tidak terlalu bertingkah berlebihan atau berbicara yang kasar.

8. Ingat Prinsip Pecinta Alam

Prinsip yang harus dipegang teguh. Take nothing but picture, Leave nothing but footprint, Kill nothing but time.
Tidak mengambil sesuatu kecuali foto, tidak meninggalkan sesuatu kecuali jejak kaki, tidak membunuh sesuatu kecuali waktu. Ini adalah prinsip agar pendaki gunung selalu menjaga keharmonisan dan kelestarian alam.

JALUR PENDAKIAN PALUTUNGAN

JALUR PENDAKIAN PALUTUNGAN

Gunung Ciremei adalah gunung tertinggi di Jawa Barat ( 3.078 Mdpl ), dapat terlihat dengan jelas oleh para penumpang kereta api atau kendaraan umum lainnya sepanjang jalur pantura sekitar Cirebon. Untuk menuju puncak Ciremei terdapat tiga jalur yang dapat ditempuh yakni jalur Majalengka, jalur Palutungan dan, jalur Linggarjati. Jalur Linggarjati merupakan yang paling terjal dan terberat, namun jalur ini merupakan yang paling sering dilalui pendaki.

Jalur Palutungan
Jalur Palutungan tidak seterjal jalur linggajati, namun waktu tempuh yang diperlukan menjadi lebih panjang. Palutungan merupakan sebuah kampung terakhir yang berada di lereng selatan gunung Ciremei dan berada pada ketinggian 1100 mdpl.Palutungan tepatnya berada di wilayah Desa Cisantana, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan.

Dari terminal bus kota Kuningan naik angkutan pedesaan langsung ke jurusan Desa Palutungan. Dari Cirebon pendaki dapat menggunakan angkutan umum jurusan Cikijing dan turun di pertigaan Cigugur. Dari pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Cisantana melalui jalanan yang menanjak dan berbatu ditempuh selitar 1 jam, dengan melewati perkebunan penduduk. Dari Cisantana, perjalanan dilanjutkan kembali dengan naik angkutan sayur menuju Palutungan yang memakan waktu 20 menit.

Setelah mengurus perizinan untuk mendaki, perjalanan dapat dimulai melalui kebun penduduk, lalu belok ke kanan memasuki hutan tropis dengan jalur agak landai. Kadangkala harus melalui semak-semak tinggi. Untuk sampai di Cigowong membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.